Bapisah bukanyo Bacarai

Sia, perempuan Tomboy dan Ris laki-laki yang akrab dengan Sia. Sejak sebulan bersama di SMA dan sekelas, Sia memproklamirkan, kalau Sia dan Ris adalah suami-istri. Proklamir itu diproklamirkan saat kawan-kawan mereka mengatakan mereka pacaran. Sejak saat itu tidak seorangpun percaya mereka berpcaran. Memang mereka sangat akrab, sebagai sahabat sejati. Benarkah?

Kisah ini, adalah monolog bathin, yang dikutip dari masing-masing diary Sia dan Ris. Sia punya monolog sendiri dan Ris punya monolog sendiri. Masing-masing mereka tuangkan dalam diary. Saat lulus SMA, Sia kuliah ke Jerman dan Ris ke USU Medan. Mereka bertukar diary. Dari diary itulah, kisah ini terbangun. Penulis selain mengisahkan persahabatan dua tokoh yang sangat akrab bahkan disebut sahabat sejati, juga memperkenalkan kota kecil Sia dan Ris. Kota kecil yang indah dan romantis.
Akhirnya monolog diary Sia dan monolog diary Ris, menjadi dialog dua diary. Sia dan Ris bersumpah, tidak saling melupakan. Mereka sepakat: Bapisah bukannyo Bacarai. Sejak berpisah, mereka tidak pernah bisa berkomuniakasi. Setelah 53 tahun, mereka bertemu dalam keadaan usia sudah nenek dan kakek. Sia sudah janda dua kali dan Ris sudah punya isteri, dua anak dan enam cucu. Apa yang terjadi?