I Nyoman Dana

Siapa sangka, anak Bali yang berhasil mencapai kesuksesan di Bumi Cendrawasih ini telah melewati perjalanan nan-terjal berliku. Sebuah perjalanan yang sangat panjang dari Jembrana-Lampung- Bogor dan berakhir di Nabire, Papua Tengah.

     Sejak kecil I Nyoman Dana sudah mempunyai naluri berwirausaha. Bahkan ketika baru kelas 4 SD di Way Jepara, Lampung, dia sudah mampu membiayai sekolahnya dari hasil keringatnya sendiri. Itu berlanjut hingga dia lulus SMP. Padahal kalau dia mau, tinggal minta kepada ayah dan ibunya. Saat itu usaha agribisnis kedua orang tuanya sedang jaya; sebelum akhirnya ambruk akibat sang ayah sakit ginjal akut.

     Sejak kecil bercita-cita ingin menjadi dokter atau insinyur pertanian, namun sang nasib telah membawanya menjadi guru di SMT Pertanian Nabire, Papua Tengah.

     Waktu I Nyoman Dana nekat kuliah di Bogor, sebenarnya keadaan ekonomi keluarganya kurang mendukungnya. Jatuh bangun dia melewati semester 1 hingga 4, melalui kerja sambilan membuat dekorasi orang hajatan. Namun akhirnya dia menyerah juga dan terpaksa mengambil cuti pada akhir semester 4.

     Dia akhirnya pulang kampung ke Bali untuk mencari biaya kuliah. Dia kerja di pabrik genteng milik pamannya selama hampir setahun. Setelah dirasa cukup, pada tahun berikutnya dia kembali ke Kampus IPB untuk menyelesaikan kuliahnya.

     Bagaimana keseruan kisahnya hingga dia berhasil membangun Klinik Dewi Laksmi di Nabire bersama sang istri, silahkan baca kisahnya secara lengkap dalam buku ini. Selamat membaca!