Kenangan

Pada saat Geo masih asyik memainkan harmonikanya, tiba-tiba suara gemuruh ombak datang dengan cepat. Geo yang tidak menyadari bahaya mengintai tidak sempat menghindar, dia terbawa sapuan ombak yang datang.

(Kebenaran yang Membisu_Prayogi Thia Nugraha)

Dia terperanjat kaget mendengar pertanyaanku. Matanya menatap tidak suka, “Kamu kenapa bisa menuduhku berbohong? Kamu tidak mempercayaiku lagi?”

“Bukan, Mas. Bukan aku tidak percaya. Aku hanya ingin semuanya jelas, tidak ada yang ditutup-tutupi. Jika pada akhirnya memang kita tidak berjodoh, kita bisa berlapang dada tanpa membuat asumsi buruk tentang ibuku dan juga papamu.”

(Anak Lelaki Ibu_FaDwining)

Semakin aku melihat rumah ini, semakin aku melihat kelebat kenangan demi kenangan yang terjadi di dalamnya. Aku dan Mas Widi telah tinggal di sini selama delapan tahun lamanya. Mulai awal menikah sampai aku melahirkan kedua putra. Rumah ini adalah segalanya bagiku.

(Rekam Waktu di Rumah Ungu_Widi Dwining)